Sejak tahun 2005 hingga kini tercatat 49 ekor gajah Sumatera di Riau telah mati akibat perseteruan dengan warga. Banyaknya satwa langka ini mati diakibatkan mandulnya para penegak hukum yang tidak mampu menangkap pelakunya.
“Selama ini kami amati, memang tidak satupun pelaku pembunuh gajah Sumatera yang berhasil ditangkap penegak hukum. Padahal sudah puluhan gajah di Riau yang mati. Inilah salah satu faktor manusia terus melakukan pemmbunuh gajah-gajah yang termasuk satwa dilindungi,” kata Humas World Wide Fund for Nature (WWF) Riau Syamsidar kepada okezone, Senin (13/12/2010).
Bebasnya manusia membantai gajah dengan cara diracun menyebabkan populasi gajah semakin kritis. Saat ini hanya tinggal beberapa ekor saja yang masih bertahan di hutan Riau.
Bahkan tidak hanya gajah liar yang hidup di alam bebas terancam kelangsungan kehidupannya. Populasi satwa bongsor yang hidup di kawasan konservasi gajah seperti di Taman Nasional Teso Nilo (TNTN) juga tidak luput dari pembunuhan. Di mana tahun 2009, dua gajah ditemukan mati diracun dan gadingnya pun diambil.
Nasib serupa juga dialami dua gajah di Pusat Pelatihan Gajah (PLG) Minas, Siak. Dua gajah terlatih ini juga tewas dibantai pemburu.
“Untuk itu kami mendesak kepada penegak hukum, seperti polisi dan petugas BKSDA menindak tegas dan menangkap pembunuh gajah. Ini agar pelaku itu jera. Jadi selama ini pelaku aman-aman saja dan terus membunuh gajah tanpa mendapat sanksi hukum,” imbuh Syamsidar.
Sementara itu menurut petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Rengat Edi Susanto yang saat ini menangani kasus kematian lima ekor gajah di wilayahnya beberapa pekanlalu berjanji akan mengungkap kasus tersebut.
“Kami akan ungkap kematian gajah bersama-sama dengan pihak Polres. Ya, kami memang mengakui sejauh ini tidak ada pelaku pembunuh gajah yang terungkap. Inilah yang menjadi tantangan. Kasus kematian lima ekor gajah itu terus diselidiki untuk mengungkap siapa pelakunya,” janji Edi Susanto.
Sumber :http://news.okezone.com/read/2010/12/14/340/403024/gajah-riau-terancam-punah
Mendunia dengan menulis
Selasa, 14 Desember 2010