ga berlebih jika aku nyebut jika kota solo is the spirt of java, ya .... slogan kota solo "solo is spirit of java"
solo punya tempat yang menarik untuk di kunjungi,
aku akan mengulas hal hal yang menarik dikota solo
1. Keraton Kasunanan Surakarta
ga lengkap kalo berkunjung ke keraton solo, dan merupakan sodara dari keraton jogjakarta.
di dalam keraton banyak peninggalan pusaka kerajaan, nanti tau sendirilah kalo udah masuk, nuasa jawa, sakral dan budayanya sangat kentalsekali,
tiap malam 1 suro pusaka keraton di arak bersama kebo keturunan kyai slamet.
kalo pengen tau lengkapnya, dateng ke solo masuk ke kraton :D nanti disana dijelasin sama pemandunya :)
Sejarah singkat Keraton Surakarta
Keraton Surakarta atau dalam bahasa Jawa disebut Karaton Surakarta Hadiningrat, merupakan bekas Istana Kerajaan Kasunanan Surakarta Hadiningrat (1755-1946). Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II (Sunan PB II) pada tahun 1744 sebagai pengganti Istana/Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan 1743. Istana terakhir Kerajaan Mataram didirikan di desa Sala (Solo), sebuah pelabuhan kecil di tepi barat Bengawan (sungai) Beton/Sala. Setelah resmi istana Kerajaan Mataram selesai dibangun, nama desa itu diubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Istana ini pula menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan Mataram oleh Sunan PB II kepada VOC di tahun 1749. Setelah Perjanjian Giyanti tahun 1755, keraton ini kemudian dijadikan istana resmi bagi Kasunanan Surakarta sampai dengan tahun 1946.
2. Museum Radya Pustaka
Museum ini letaknya di jalan slamet riyadi tepatnya disamping taman sriwedari (nanti aku ulas juga).
Museum Radya Pustaka memiliki koleksi yang terdiri dari berbagai macam arca, pusaka adat, wayang kulit dan buku-buku kuno. Koleksi buku kuna yang banyak dicari itu di antaranya mengenai Wulang Reh karangan Pakubuwono IV yang isinya antara lain mengenai petunjuk pemerintahan dan Serat Rama karangan Pujangga Keraton Surakarta bernamaYasadipura I yang menceritakan tentang wiracarita Ramayana. Masih banyak lagi ga mungkin aku sebutin lengkapmua :p kalo pengen tau lengkapnya dateng ke solo yaa :D solo is the spirit of java and very comfort and harmleesly for visited.
Sejarah Singkat Museum Radya Pustaka
Museum ini didirikan pada masa pemerintahan Pakubuwono IX oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV di dalem Kepatihan pada tanggal 28 Oktober 1890. Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pernah menjabat sebagai Patih Pakubuwono IX dan Pakubuwono X. Museum ini lalu dipindahkan ke lokasinya sekarang ini, Gedung Museum Radyapustaka di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta, pada 1 Januari 1913. Kala itu gedung museum merupakan rumah kediaman seorang warga Belanda bernama Johannes Busselaar.
3. Pura Mangkunegaran
Masyarakat kaum (abdi dalem) mendapatkan latihan secara khusus dari kasunanan untuk mebuat batik baik berupa jarik/selendang dan sebagainya. Dengan kata lain, tradisi batik kauman mewarisi secara langsung inspirasi membatik dari Ndalem Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Berdasarkan bekal keahlian yang diberikan tersebut masyarakat kauman dapat menghasilkan karya batik yang langsung berhubungan dengan motif-motif batik yang sering dipakai oleh keluarga kraton.
Dapat ditemukan tempat makan yang enak dan murah di depan Pusat Grosir Solo pada sore hari yaitu GALABO kepanjangan dari Gladak Langen Bogan Solo. Tempat ini memang dirancang untuk wisata kuliner. Tempat lain di Keprabon(NGARSOPURO) untuk Nasi liwet dan makanan lain dan Dekat lapangan Kota barat untuk aneka masakan. Kemudian pada siang hari ada Tengkleng di daerah Pasar Klewer, Srabi Notosuman
solo punya tempat yang menarik untuk di kunjungi,
aku akan mengulas hal hal yang menarik dikota solo
1. Keraton Kasunanan Surakarta
ga lengkap kalo berkunjung ke keraton solo, dan merupakan sodara dari keraton jogjakarta.
di dalam keraton banyak peninggalan pusaka kerajaan, nanti tau sendirilah kalo udah masuk, nuasa jawa, sakral dan budayanya sangat kentalsekali,
tiap malam 1 suro pusaka keraton di arak bersama kebo keturunan kyai slamet.
kalo pengen tau lengkapnya, dateng ke solo masuk ke kraton :D nanti disana dijelasin sama pemandunya :)
Sejarah singkat Keraton Surakarta
Keraton Surakarta atau dalam bahasa Jawa disebut Karaton Surakarta Hadiningrat, merupakan bekas Istana Kerajaan Kasunanan Surakarta Hadiningrat (1755-1946). Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II (Sunan PB II) pada tahun 1744 sebagai pengganti Istana/Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan 1743. Istana terakhir Kerajaan Mataram didirikan di desa Sala (Solo), sebuah pelabuhan kecil di tepi barat Bengawan (sungai) Beton/Sala. Setelah resmi istana Kerajaan Mataram selesai dibangun, nama desa itu diubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Istana ini pula menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan Mataram oleh Sunan PB II kepada VOC di tahun 1749. Setelah Perjanjian Giyanti tahun 1755, keraton ini kemudian dijadikan istana resmi bagi Kasunanan Surakarta sampai dengan tahun 1946.
2. Museum Radya Pustaka
Museum ini letaknya di jalan slamet riyadi tepatnya disamping taman sriwedari (nanti aku ulas juga).
Museum Radya Pustaka memiliki koleksi yang terdiri dari berbagai macam arca, pusaka adat, wayang kulit dan buku-buku kuno. Koleksi buku kuna yang banyak dicari itu di antaranya mengenai Wulang Reh karangan Pakubuwono IV yang isinya antara lain mengenai petunjuk pemerintahan dan Serat Rama karangan Pujangga Keraton Surakarta bernamaYasadipura I yang menceritakan tentang wiracarita Ramayana. Masih banyak lagi ga mungkin aku sebutin lengkapmua :p kalo pengen tau lengkapnya dateng ke solo yaa :D solo is the spirit of java and very comfort and harmleesly for visited.
Sejarah Singkat Museum Radya Pustaka
Museum ini didirikan pada masa pemerintahan Pakubuwono IX oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV di dalem Kepatihan pada tanggal 28 Oktober 1890. Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pernah menjabat sebagai Patih Pakubuwono IX dan Pakubuwono X. Museum ini lalu dipindahkan ke lokasinya sekarang ini, Gedung Museum Radyapustaka di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta, pada 1 Januari 1913. Kala itu gedung museum merupakan rumah kediaman seorang warga Belanda bernama Johannes Busselaar.
3. Pura Mangkunegaran
Pura (Puro) Mangkunegaran adalah istana tempat kediaman Sri Paduka Mangkunagara di Surakarta dan dibangun setelah tahun 1757 dengan mengikuti model keraton yang lebih kecil.
Secara arsitektur bangunan ini memiliki ciri yang sama dengan keraton, yaitu pada pamedan, pendopo, pringgitan, dalem, dan kaputran, yang seluruhnya dikelilingi oleh tembok yang kokoh.
Pura ini dibangun setelah Perjanjian Salatiga yang mengawali pendirian Praja Mangkunegaran dan dua tahun setelah dilaksanakannya Perjanjian Giyanti yang isinya membagi pemerintahan Jawa menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakartaoleh VOC (Kumpeni) pada tahun 1755. Kerajaan Surakarta terpisah setelah Pangeran Raden Mas Said terus memberontak pada VOC (Kumpeni) dan atas dukungan sunan mendirikan kerajaan sendiri tahun 1757. Raden Mas Said memakai gelar Mangkunegoro I dan membangun wilayah kekuasaannya di sebelah barat tepian Sungai Pepe (Kali Pepe) di pusat kota yang sekarang bernama Solo.
4. Taman Sriwedari dan Gedung Wayang Orang
letaknya disamping kirinya Museum Radya Pustaka, Jalan Samet Riyadi
Taman Sriwedari dan Gedung Wayang Orang letaknya bersebelahan satu area lah,
kalo belum tau Taman Sriwedari, Taman Sriwedari seperti mininya Duffan(Ancol) banyak wahana rekreasi dan bersantai keluaraga. Banyak wahana permainan anak anak, cotoh minicoster, mobilsenggol, rumah hantu, dll.
di dalemnya ada stage yang tiap malem menampilkan lagu hits masa lalu sama danggutan, tergantung harinya. contoh jum at malam menampilakan lagu lagu koesplus.
Gedung Wayang Orang
aku baru masuk 1 kali heheh, pokoknya ada stage yang lumayan gede sih, maktu aku masuk ada lakon wayang orang yang seru deh kaya acara OVJlah, seru kok,..
5. Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman
Kampung Batik Kauman
Kampung Kauman mempunyai kaitan erat dengan sejarah perpindahan kraton Kartosuro ke Solo yang kemudian berubah nama menjadi Kasunanan. Kauman merupakan tempat ulama yang terdiri dari beberapa lapisan masyarakat mulai dari penghulu tafsir anom, ketip, modin, suronoto dan kaum. Keberadaan kaum sebagai penduduk mayoritas di kawasan inilah yang menjadi dasar pemilihan nama "kauman".Masyarakat kaum (abdi dalem) mendapatkan latihan secara khusus dari kasunanan untuk mebuat batik baik berupa jarik/selendang dan sebagainya. Dengan kata lain, tradisi batik kauman mewarisi secara langsung inspirasi membatik dari Ndalem Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Berdasarkan bekal keahlian yang diberikan tersebut masyarakat kauman dapat menghasilkan karya batik yang langsung berhubungan dengan motif-motif batik yang sering dipakai oleh keluarga kraton.
Kampung Batik Laweyan
Kampung batik laweyan adalah salah satu icon kota solo, warganya yang mayoritas membuka industri batik rumahan dan harganya relatif murah. dan ada pula membuka butik batik sendiri.
6. Pasar Pasar di Solo
- Pasar Barang antik Triwindu.
- Pasar Ikan Hias (pasar gedhe)
- Pasar Keris, Cenderamata dan Buku Kuno di Alun-Alun Utara Kraton Solo.
- Pasar Klewer (Pasar Batik terbesar di Indonesia)
- Kasar barang klithikan NItiharjo Silir Semanggi(beli barang barang dengan harga miring)
- Pasar Kabangan(jual beli drem dan panci, dandang)
- Pasar Legi
7. Tempat Jananan Kota Solo Yang Mantap
Solo punya makanan khas yang asli enak, bisa buat goyang lidah penikmatnya,
ada tengkleng, sate kambing, nasi liwet(sego liwet), rawon, timlo, dll.
GALABO
NGARSOPURO